evilfactorylabs

Cover image for evilfactorylabs di Fediverse
Rizaldy
Rizaldy

Posted on with evilfactorylabs

evilfactorylabs di Fediverse

Per tulisan ini mau dibuat (19/11/2022), tagar #GoodByeTwitter digunakan di lebih dari 153rb twit yang menjelaskan tentang bagaimana pengguna Twitter ingin meninggalkan Twitter, dan diunggah... di Twitter.

Pada Juni 2021 kemarin, saya memutuskan untuk meninggalkan media sosial tersebut untuk kebaikan saya sendiri, yang dirangkum dalam tulisan berjudul 1 tahun di 'fediverse' yang diterbitkan di blog pribadi saya. Semenjak itu, saya tidak pernah kembali ataupun berpikiran untuk aktif di sosial media tersebut lagi secara pribadi.

Akhir-akhir ini terdapat cukup banyak drama yang terjadi di Twitter, dari perombakan organisasi; pertimbangan ulang dalam menjadikan Twitter sebagai produk, sampai ke peperangan antara pengguna centang biru official vs centang biru jalur 8 dolar.

Beberapa orang beralih dari Twitter ke media sosial alternatif lain karena alasan yang beragam, dan berikut adalah alasan dari BDFL evilfactorylabs yang mana menjadi inti dari tulisan ini.

In inviting anyone

Sejak Juli 2021 kemarin, evilfactorylabs sudah bukan lagi grup elit yang kerjaannya shit posting dan gosip. Kita membuka komunitas tersebut ke audiens yang lebih luas, dan mencoba membantu menyalurkan ketertarikan mereka yang agak beragam dari yang hardcore di shell scripting; bahas kulit kacang thing terkait Node bindings, Automate Resizing Bulk Images Using Libvips dan Making Smol Shopify App for Fun and Profits yang ditulis menggunakan bahasa Inggris, sampai ke tentang Hukum Asosiatif yang bisa-bisanya diterbitkan di kategori functional programming. Dan masih banyak lagi judul-judul unik yang mungkin tidak akan ditemukan di situs lain termasuk tulisan berjudul Membuat VSCode ala ala wibu untuk meningkatkan produktifitas ini.

Tidak ada yang protes, tidak ada yang skeptis, apalagi sampai meremehkan. Kami yakin setiap pentas pasti memiliki penontonnya sendiri, dan kami ingin ikut berkontribusi dengan menawarkan panggung, alih-alih sebatas menjadi penonton saja.

Dan kami sekarang ingin menawarkan tempat lain... yang kali ini untuk bersosial.

Pertanyaan pertama yang ada di pikiran saya adalah "Mengapa?".

Karena why not ini adalah momen yang tepat.

Beberapa pengguna Twitter saat ini ingin mencari alternatif dari Twitter, terlepas apapun alasannya. Rata-rata audiens dari akun evilfactorylabs adalah mereka yang berkiprah di industri IT, sisanya adalah pengguna random yang entah karena tidak sengaja menekan tombol Follow ataupun bot yang kena trigger setiap kali gw ngetwit tentang jenius.

Kami membuka instance Mastodon khususnya untuk audiens evilfactorylabs dan umumnya untuk siapapun yang tertarik dengan dunia IT, yang ingin mencari tempat yang "aman" untuk membagikan ketertarikan mereka dalam 500 huruf. Mastodon kami pilih karena menggunakan protokol ActivityPub yang mana cukup populer digunakan di aplikasi media sosial, dan juga karena pengalaman sebelumnya si paling admin yang sudah agak familiar dengan tumpukan teknologi yang digunakan untuk menjalankan Mastodon tersebut.

In making a safe place: empathy

Salah satu tantangan dari "ruang terbuka" seperti taman kota adalah dalam bagaimana membuat pengguna fasilitasnya merasa aman dan nyaman. Tidak jarang kita melihat CCTV, atau penjaga yang bertugas untuk menertibkan, atau beberapa tanda yang biasanya menegaskan apa yang boleh dan/atau tidak boleh dilakukan.

Media sosial bisa diibaratkan seperti ruang terbuka. Siapapun bisa melakukan apapun dan kapanpun. Ambil contoh Twitter, tantangan yang ada di Twitter (dan pastinya media sosial lain) adalah dalam bagaimana membuat pengguna Twitter merasa aman. Aman dari "pelecehan" yang didapat dari pengguna lain ataupun aman dari situasi... ketika pengguna Twitter ngetweet, tweet tersebut tidak menyakiti pengguna ataupun sekelompok pengguna twitter yang lain, yang dapat memicu aksi lain yang kurang baik, entah itu doxxing; calling out, apapun yang dapat menjadi mimpi buruk siapapun.

Setiap media sosial pasti memiliki kebijakan dan syarat penggunaan yang mana besar kemungkinan pasti kita setujui tanpa harus dibaca sampai paragraf terakhir, bahkan terkadang sudah kita setujui sebelum halaman termuat sempurna.

Dan setiap operator media sosial pasti memiliki tim moderator khusus, tidak jarang juga memiliki "robot pintar" untuk membantu mempermudah proses moderasi khususnya di skala pengguna yang jumlahnya besar.

Dalam melakukan sesuatu, besar kemungkinan logika kita yang dominan digunakan. Dan dalam tidak melakukan sesuatu, besar kemungkinan empati kita yang dominan digunakan. Dan dalam membuat tempat yang aman, pendekatan yang umum digunakan adalah menggunakan sistem seperti "allow list", yakni: semuanya tidak boleh kecuali secara eksplisit dibolehkan.

Tapi manusia tidak sesederhana firewall.

Sebagai perokok, gue yakin bahwa default policy dari setiap tempat umum adalah tidak boleh merokok. Jika tidak ada ruangan khusus untuk merokok ataupun tidak ada asbak di meja, gue selalu bertanya apakah boleh merokok di tempat tersebut, karena, well, gue pun memiliki hak untuk merokok.

Jika boleh dan dikirim asbak, logikanya gue boleh merokok. Tapi gue lihat ke sekitar, jika dirasa yang ngerokok cuma gue, seringnya gue mengurungkan niat untuk merokok. Bukan karena malu, tapi lebih ke menghargai.

Dan gue rasa, AI belum bisa menentukan keputusan berdasarkan moral dan empati. Yang literally dari so-called hati.

Anyways, itulah alasan gue tidak pernah ke DD lagi hahaha.

In making a safe place: background

Dalam sebuah perkumpulan, tidak jarang terbagi lagi menjadi sebuah kumpulan yang lebih kecil. Mungkin kumpulan "frontend developer" di perkumpulan programmer, kumpulan "programmer bandung" di perkumpulan "programmer indonesia", dan, ehm, kumpulan "programmer junior" dan "programmer senior" di sebuah perkumpulan programming apapun itu.

Apa yang membuatnya terbagi-bagi? Sederhana, latar belakang.

Adanya pembagian tersebut tidak salah, karena keberagaman adalah hal yang bagus. Keberagamanlah yang membuat Indonesia menjadi Indonesia, jika merujuk ke moto yang digenggam oleh burung garuda yang menjadi lambang negara Indonesia.

Tantangan dari keberagaman adalah ketika menjadikan keberagaman tersebut sebagai pembeda, untuk memecah belah. Yang mana cukup jelas menjadi negasi dari "Berbeda-beda tapi tetap satu".

Kasusnya mungkin seperti frontend developer tidak ingin berkumpul dengan backend developer karena kurang relevan, atau programmer senior tidak ingin berkumpul dengan programmer junior karena... senior thing, iykyk. Atau programmer bandung tidak berkumpul dengan programmer jatim karena kurang mengerti apa yang mereka bicarakan menggunakan dialek arekan, dan begitupula sebaliknya yang menggunakan kata anying sebagai titik/koma.

Pendekatan yang menurut gue paling bijak adalah untuk menyediakan tempat untuk siapapun dari latar belakang apapun untuk bisa duduk bersama. Itu adalah salah satu alasan utama mengapa situs yang sedang kamu kunjungi sekarang ada, dan selanjutnya menjadi salah satu alasan utama juga mengapa instance Mastodon ini ada.

In making a safe place: rulez

Mungkin lo programmer senior, atau fg, atau intern, apapun; lulusan jurusan IT, dropout, kaga pernah kuliah samsek, lulusan bootcamp, bukan programmer tapi gebetannya programmer, heker pentester carder depeser, em, pm, px, vh, blablabla blablabla, jika membutuhkan tempat yang syarat utamanya bukanlah berdasarkan latar belakang, you've been invited.

Karena hal itu, lo harus menyampingkan latar belakang di instance Mastodon evilfactorylabs. Jangan jadikan latar belakang sebagai tolak ukur relevansi; baik untuk mengukur metriks "ketololan opini seseorang", metriks "kebenaran opini karena doi s1 di itb s2 di untirta dan s3 di amazon web services", ataupun metriks apapun yang biasanya digunakan di media sosial berlogo burung.

Jika ingin mengutarakan opini tapi khawatir akan memantik api, maka akan memantik api. Jika ingin memberikan masukan tapi khawatir akan melakukan call-out, maka akan melakukan call-out.

Tindakan preventif yang gue lakukan di instance tersebut adalah: jika dimaksudkan untuk sekumpulan individu (kelompok), jangan bawa latar belakang (good luck). Jika dimaksudkan untuk individu tertentu, jangan bawa ke ruang publik.

Correct me if I'm wrong ataupun jika pendekatan tersebut tidak efektif.

Welcome to Fediverse!

Kamu (beda hari beda kata ganti lol) sudah mendaftar di instance Mastodon evilfactorylabs, what's next?

Ikuti pengguna yang ingin diikuti kabarnya, jika ingin

Tidak hanya di instance ini, tapi di seluruh jaringan yang menggunakan protokol ActivityPub (Fediverse, baby!) baik itu Mastodon, Pleroma, Misskey, bahkan Nextcloud.

Beritahu dunia keberadaanmu

Bagikan di media lain; Twitter, Instagram, WhatsApp, Signal, Matrix, Plurk, Facebook, Tinder, Bumble, blog pribadi, nama hotspot, airdrop, apapun.

Jika tidak ingin diketahui oleh dunia pun, tidak masalah. At least you have choices.

Bagikan pembaruan pertamamu

Untuk formalitas. Apa yang ingin dibagikan? Bebas. Tautan ke blog pribadi? OOTD? QOTD? Tautan ke situs lain? Foto gelas kopi berlogo putri duyung? Selagi dirasa tidak menyenggol siapapun, maka seharusnya tidak menyenggol siapapun.

Atur visibilitas dan/atau audiens

Ini cukup penting, beruntungnya di Mastodon kita bisa mengatur visibilitas "toot" ke audiens yang ingin dibagikan.

Misal, jika ada kebutuhan suatu waktu ingin membuat status yang hanya ingin dilihat oleh followers, lo bisa membuat mengaktifkan opsi "Require follow requests" tanpa harus membuat akun Mastodon lo fully private.

Frankly Anticipated Questions

Boleh ga ngebagiin kabar selain terkait programming or something like that?

Boleh.

Boleh ga nanya nanya2 selain terkait programming or something like that?

Boleh.

Boleh ga instance nya di migrasi ke kubernetes?

Kagak. Tapi bisa diatur

Jika kurang yakin dengan apa yang tidak boleh dilakukan, bisa japri @rizaldy@evilfactorylabs.social.

Help us to help everyone make a safer place

Gue personally akan memoderasi aktivitas yang sekiranya berkaitan dengan SARA, COPPA, ataupun abusing pribadi seseorang.

Dan jika butuh tempat untuk membagikan sesuatu yang sangat sensitif, maka internet bukanlah tempatnya.

Jika yakin menemukan aktivitas yang sekiranya tidak sesuai dengan aturan yang ada di instance Mastodon evilfactorylabs, please report aktivitas tersebut (klik tombol titik 3 horizontal).

Yang terpenting, mari bersama membuat tempat yang tidak toxic.

Penutup

Ada tulisan berjudul The Fediverse Experience yang ditulis oleh @sandycorzeta jika butuh rujukan tambahan.

Instance Mastodon evilfactorylabs untuk sekarang seharusnya dapat melayani setidaknya 1-10 pengguna, dan akan di upgrade jika harus. SLA yang bisa dijanjikan untuk saat ini adalah "do my best" untuk availability dan reliability.

Untuk terkait Kebijakan Privasi, kita masih menggunakan template default nya Mastodon karena memang tidak ada kebutuhan khusus yang berkaitan dengan data pengguna.

Untuk keamanan, kita bergantung dengan kebijakan keamanan yang dirancang oleh para kontributor Mastodon. Dari segi infrastruktur, kita menerapkan:

  • Hanya membuka port 80 dan 443 ke publik (0.0.0.0/0)
  • Hanya dari subnet 100.64.0.0/10 yang boleh mengakses port 22, itupun melalui Tailscale
  • Akun di cloud provider menggunakan 2FA
  • DDoS protection dari cloud provider

Sebagai pengguna, bisa pertimbangkan untuk mengaktifkan 2FA di setiap layanan yang ada di internet, yang mendukungnya, termasuk di Mastodon. Dan jangan pernah menggunakan kata sandi yang sama, yang artinya, terpaksa harus menggunakan password manager, bukan?

Untuk penutup, instance Mastodon evilfactorylabs berfungsi sebagai media sosial yang mana tidak ada di instance Forem yang sedang kamu akses sekarang. Jika sebelumnya—mungkin—membagikan tautan tulisanmu disini (ataupun blog pribadimu) ke Twitter, sekarang bisa dibagikan juga ke Mastodon!

Welcome to Fediverse and see you onboard!

Top comments (0)